JEDA.ID – Publik Tanah Air kembali dihebohkan dengan kabar pembongkaran makam Lina Jubaedah, mantan istri komedian Entis Sutisna (Sule) beberapa waktu lalu. Pembongkaran ini ditengarai adanya kecurigaan kejanggalan kematian Lina.
Putra Sulung komedian Sule, Rizky Febian sempat bermimpi bertemu ibunya, Lina Jubaedah sebelum meninggal dunia. Di dalam mimpi, Rizky mengaku bertemu sang bunda yang datang sambil menangis dan minta tolong.
“Saya didatangi mama lewat mimpi. Mama datang, menangis minta tolong ke saya dan ayah,” kata Iki usai menggelar pengajian di kediaman Sule, di kawasan Tambun Selatan, Bekasi, Jawa Barat, dilansir Suara.com, Rabu (8/1/2020).
Mimpi ini menjadi salah satu yang membuat Rizky tergerak untuk mencari tahu. Apalagi sebelumnya, Rizky mengaku mendapati jasad ibunya dalam keadaan lebam.
Berbeda keterangan, Tetangga yang memandikan jenazah mendiang mantan istri Sule, tak melihat ada bekas lebam atau memar pada jenazah Lina. Dilansir Detik.com, menurutnya, sebagai orang yang memandikan jenazah, biru di tubuh Lina wajar karena sudah meninggal dunia.
Keluarga almarhumah Lina mendukung jika memang akan dilakukan otopsi. Namun, keluarga tidak tahu menahu tentang adanya lebam biru seperti yang dilaporkan Rizky.
Pasalnya, keluarga ternyata tidak ikut memandikan jenazah Lina. “Enggak ada [yang ikut memandikan jenazah], itu dari keluarga sana [keluarga Teddy], tetapi Iky [Rizky Febrian] ikut memandikan,” ujar Yani, adik Lina.
Mimpi adalah pengalaman bawah sadar yang melibatkan penglihatan, pendengaran, pikiran, perasaan, atau indra lainnya dalam tidur. Mimpi saat tidur disertai gerakan mata yang cepat atau dikenal dengan istilah rapid eye movement sleep. Kejadian dalam mimpi biasanya mustahil terjadi dalam dunia nyata, dan di luar kuasa pemimpi.
Mimpi kadang dianggap sebagai kembang tidur. Sebagian meyakini mimpi tak punya arti apa-apa namun ada pula yang memaknai mimpi sebagai pesan dari Tuhan.
Mengutip Medicalnewstoday, Jumat (10/1/2020), beberapa penelitian di era 1980-an menganggap bahwa mimpi tak lain sebuah proses yang terjadi di otak untuk membersihkan memori-memori yang tidak diperlukan.
Sementara itu, berbanding terbalik dari teori sebelumnya, penelitian lain justru beranggapan bahwa mimpi membantu proses daya ingat dan pembelajaran di otak.
Ada juga beberapa ahli psikologi dan pengamat mimpi seperti Ian Wallace dan Russell Grant yang yakin bahwa mimpi merupakan simbolisasi dari peristiwa tertentu yang dialami manusia. Mimpi yang berbeda juga menyimpan makna yang berbeda.
Telah banyak ilmu yang mencoba menafsirkan mimpi. Salah satunya dikembangkan Abubakar Muhammad bin Sirin al-Bashri atau Ibnu Sirin.
Ilmuwan sekaligus perawi hadis yang meninggal tahun 729 ini telah banyak menafsirkan mimpi. Salah satunya adalah memaknai arti mimpi tentang bertemu dengan orang yang telah meninggal.
Salah satu kisah yang populer adalah sahabat Nabi Muhammad, Tsabit bin Qois. Di perang Yamamah, Tsabit gugur saat menyerang nabi palsu Musailamah Al-Kadzab di zaman Abu Bakr.
Ketika itu, Tsabit memakai baju besi yang cukup bernilai harganya. Sampai akhirnya lewatlah seseorang dan menemukan jasad Tsabit. Orang ini mengambil baju besi Tsabit dan membawanya pulang.
Setelah peristiwa ini, ada salah seorang mukmin bermimpi, didatangi Tsabit bin Qois. Tsabit berpesan sesuai dengan penggambaran kejadian lengkap dengan keterangan tentang baju besi itu.
“Jika kamu bertemu Khalifah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam [saat Abu Bakr As-Shidiq], sampaikan bahwa saya punya tanggungan utang sekian dan punya piutang macet sekian. Sementara budakku fulan, statusnya merdeka. Sekali lagi jangan kamu katakan, ‘Ini hanya mimpi kalut’ kemudian kamu tidak mempedulikannya.”
Setelah bangun, orang inipun menemui Khalid bin Walid radhiyallahu ‘anhu dan menyampaikan kisah mimpinya bertemu Tsabit.
Sang panglima, Khalid bin Walid mengutus beberapa orang untuk mengambil baju besi itu, dia memperhatikan kemah yang paling ujung, ternyata ada seekor kuda yang disiapkan.
Setelah sampai Madinah, orang itu menyampaikan mimpinya kepada Khalifah Abu Bakr As-Shiddiq radhiyallahu ‘anhu, dan beliau membolehkan untuk melaksanakan wasiat Tsabit.
Kasus semacam ini juga terjadi pada beberapa ulama. Kisah-kisah mereka juga dibukukan oleh Ibnul Qayyim (691–751) dalam kitabnya Ar-Ruh.
Banyak keterangan dari ulama yang menyatakan bahwa ruh orang yang telah meninggal bisa berjumpa dengan ruh orang yang masih hidup dalam mimpi.
Ibnu Qayyim halaman kitab Ar-Ruh halaman 31 menyatakan ada dua pendapat ahli tafsir tentang Al-Qur’an surat Az-Zumar ayat 42. Ayat ini diyakini menjelaskan tentang pertemuan ruh dalam mimpi.
“Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) ruh (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; Maka Dia tahanlah ruh (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan ruh yang lain sampai waktu yang ditetapkan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda- tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir.” (QS. Az-Zumar : 42)
Tafsir pertama menyebut ruh orang yang ditahan adalah ruh orang yang sudah meninggal, sehingga dia tidak bisa kembali ke jasadnya di dunia. Sedangkan ruh orang yang dilepas adalah ruh orang yang tidur.
Alasan Psikologis Di Balik Orang Malas Antre
Menurut pengakuan perempuan indigo Furi Harun, ketika seseorang bermimpi didatangi oleh sesosok arwah atau orang yang telah meninggal dunia, ada beberapa kemungkinan yang menyebabkan hal itu terjadi.
“Tergantung dari interaksi mereka di dalam mimpi. Kalau sang arwah hanya diam mematung, tak mengeluarkan sepatah kata pun, itu artinya ia minta didoakan,” tutur Furi Harun mencoba menelisik arti mimpi, dilansir Okezone, Jumat (15/2/2019).
Sebaliknya, jika di dalam mimpi sosok arwah atau orang yang kita kenal itu terlihat tersenyum bahagia atau wajahnya tampak ceria, Furi mengatakan bahwa mereka senang melihat perubahan positif dalam kehidupan kita.
“Orang-orang atau keluarga kita yang sudah meninggal itu sebetulnya masih sering memerhatikan, meski mereka sudah di alam lain. Setiap bulan Ramadhan mereka akan berkunjung, itulah sebabnya satu hari sebelum puasa dianjurkan untuk mengaji dan perbanyak dzikir,” jelas Furi.
Lebih lanjut, Furi menjelaskan, bukan hanya anak indigo saja yang bisa mengalami mimpi seperti ini. Orang awam pun sebetulnya sering mimpi bertemu arwah atau sanak keluarga yang sudah meninggal, dan bisa jadi itu adalah sebuah pertanda.
Contoh paling sederhana yang sempat dipaparkan Furi adalah arti sebuah mimpi yang menjadi pertanda kematian.
“Jika di dalam mimpi banyak arwah yang kita kenal sedang berkumpul di sebuah rumah atau tempat yang bagus, terus pakaiannya rapih berwarna putih bisa jadi pertanda bahwa ajal sudah dekat. Kesannya seperti disambut,” paparnya.
Ia juga tidak memungkiri, kondisi atau asal usul suatu tempat juga bisa jadi salah satu faktor pemicu seseorang mengalami mimpi bertemu dengan arwah penasaran atau makhluk halus.
“Dulu saya pernah tinggal di sebuah apartemen yang ternyata bekas orang bunuh diri. Aura tempatnya sangat negatif, tak jarang saya dimimpikan oleh arwah penasaran atau istilahnya erep-erep (ketindihan). Kalau sudah seperti ini sebaiknya jangan dilawan. Buang napas perlahan-lahan. Mimpi ini biasanya datang di sepertiga malam akhir,” pungkas Furi.
JEDA.ID — Berikut ini terdapat daftar lokasi pembantaian yang melibatkan Partai Komunis Indonesia atau PKI…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat deretan wisata di dekat atau sekitar Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah,…
JEDA.ID — Masa pensiun kerap menjadi momok bagi sebagian orang lantaran sudah tidak adanya penghasilan…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat spesifikasi lengkap dari Sirkuit Mandalika di Lombok yang sempat mencuri perhatian…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat potret ganteng seorang polisi di Instagram bernama Ega Prayudi, yang merupakan…
JEDA.ID — Apa bunyi bacaan doa dan zikir agar cepat mendapatkan pekerjaan yang diinginkan menurut…