JEDA.ID-Di dunia ini ada sejumlah negara atau daerah mengenal kuliner ekstrem. Disebut ekstrem karena selain terlihat tidak lazim, kuliner ini juga berbahaya bagi kesehatan. Salah satu kuliner berbahaya bagi kesehatan adalah mengonsumsi kelelawar yang menyebabkan virus di satwa melompat ke manusia.
Nah info sehat kali ini bakal membahas kuliner berbahaya dan bahkan bisa mematikan yang ada di sejumlah negara. Sebelum menjajal kuliner ekstrem, sebaiknya pertimbangkan baik-baik ya apakah kuliner ini berbahaya atau aman untuk disantap.
Membicarakan tentang makanan eksotik dan ekstrem, tak semuanya enak dan aman untuk dikonsumsi. Banyak makanan eksotik, yang justru jadi makanan mematikan dan berbahaya. Mulai dari kandungannya, hingga potensi makanan ini membawa bakteri hingga virus berbahaya bagi tubuh.
Namun, di beberapa negara, makanan mematikan dan berbahaya ini dianggap sebagai warisan kuliner yang menarik untuk dicoba. Mulai dari daging hasil fermentasi laut selama tiga tahun, hingga daging ikan hiu yang diawetkan.
Diolah dengan metode tradisional, ini barisan makanan berbahaya dan mematikan seperti dikutip dari detikcom, Senin (1/2/2021);
Hakarl ini merupakan salah satu makanan yang cukup populer di Greenland hingga Islandia, karena terbuat dari ikan hiu yang diawetkan. Hakarl dibuat dari daging ikan hiu, tapi ikan hiu ini cukup berbahaya karena dapat membawa racun yang bisa menyebabkan kematian.
Sebelum diolah menjadi makanan, daging ikan hiu yang sudah dibersihkan, akan melalui proses fermentasi dan dikeringkan dalam waktu 4-5 bulan. Ammonia dan trimtilamin oksida yang berada pada ikan dapat menyebabkan efek yang mirip dengan alkohol.
Hidangan tradisional yang cukup populer di Greenland ini, memiliki aroma bau tak sedap yang menyengat. Selain itu konsumsi ikan ini juga dikaitkan dengan gangguan organ, keracunan, hingga rasa mual yang disebabkan oleh kandungan racun yang dibawa dari daging ikan.
Kivaq merupakan makanan mematikan dan berbahaya yang berasal dari Ilsandia, bahkan masuk ke dalam warisan kuliner di sana. Kivaq sendiri merupakan daging fermantasi, dari bangkai burung laut yang bahkan sudah membusuk.
Burung-burung yang digunakan jenisnya ada burung puffin, murre, dan camar. Burung-burung ini ditangkap dengan jaring, kemudian diletakan di dalam kulit hewan yang sudah tua, sebelum dikubur di bawah tanah selama tiga tahun lamanya.
Proses marinasi ini menggunakan minyak alami yang ada di sana. Hasil dari makanan ini tampil sedikit menjijikkan, dan berbahaya. Bahkan makanan ini berpotensi beracun. Salah satu ahli biologi dikabarkan meninggal, setelah menyantap kivaq sebagai makanan terakhirnya.
Selain kaviar yang berasal dari telur ikan mewah, ada hidangan ekstrem terbaru yang cukup populer di kalangan pecinta makanan eksotik. Namanya telur siput, terdiri dari telur siput yang masih mentah, dan berwarna putih pekat.
Biasanya telur-telur siput ini disajikan di atas telur puyuh rebus, kemudian disajikan dengan sayuran panggang dan beberapa bahan salad eksotik. Mirip seperti kaviar, kaleng siput juga disajikan di dalam kaleng kecil, dan fungsinya untuk bahan hingga lauk pelengkap.
Rasanya mirip seperti tanah, dan telur ini tak bisa dimasak. Meski terlihat tak berbahaya, nyatanya ada beberapa kasus kematian yang dikabarkan berkaitan dengan konsumsi daging siput mentah. Di mana ada parasit yang menginfeksi bagian otak.
Kelelawar populer di wilayah Asia sebagai makanan ekstrem, namun banyak digemari. Di wilayah Asia Tenggara, seperti di Thailand hingga Vietnam, kelelawar diolah menjadi lauk utama sup hangat. Tapi bentuknya masih kelelawar utuh, dengan bulu-bulu di dalamnya.
Sup kelelawar ini diolah dengan kaldu ayam, hingga matang. Kelelawar di makan secara utuh lengkap dengan isian dan jeroan di dalamnya. Banyak orang yang mengklaim bahwa rasa sup ini sangat enak, tapi tak sedikit juga yang mengatakan bahwa makanan ini cukup mematikan.
Menurut beberapa penelitian, kelelawar mampu membawa penyakit-penyakit yang bisa membahayakan tubuh manusia. Banyak juga pecinta hewan yang mengecam konsumsi sup kelelawar ini karena dinilai, tidak lazim.
Kodok banteng atau lebih dikenal sebagai bullfrog merupakan makanan yang populer di Afrika. Banyak negara di Afrika, seperti Namimbia yang sering menyantap daging kodok banteng sebagai makanan sehari-hari.
Sayangnya daging kodok banteng mengandung racun bernama Oshiketakata, yang mampu menimbulkan gagal ginjal, kerusakan otot, hingga kematian. Tapi racun ini bisa diredakan dengan wadah yang terbuat dari kayu, di mana kabarnya bisa menetralisir racun yang ada.
Kabarnya kadar racun yang ada di kodok banteng dari Afrika ini mulai berkurang setiap tahunnya. Di mana membuat hidangan yang satu ini lebih aman untuk dimakan, khususnya bagi orang-orang yang penasaran dengan rasa dari kodok banteng yang masuk ke dalam salah satu kuliner ekstrem di dunia.
JEDA.ID — Berikut ini terdapat daftar lokasi pembantaian yang melibatkan Partai Komunis Indonesia atau PKI…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat deretan wisata di dekat atau sekitar Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah,…
JEDA.ID — Masa pensiun kerap menjadi momok bagi sebagian orang lantaran sudah tidak adanya penghasilan…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat spesifikasi lengkap dari Sirkuit Mandalika di Lombok yang sempat mencuri perhatian…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat potret ganteng seorang polisi di Instagram bernama Ega Prayudi, yang merupakan…
JEDA.ID — Apa bunyi bacaan doa dan zikir agar cepat mendapatkan pekerjaan yang diinginkan menurut…