JEDA.ID-Sebanyak 11 juta penduduk dunia terinfeksi corona. Sejak mewabah 7 bulan yang lalu, virus ini telah membunuh lebih dari 500.000 jiwa.
Dikutip dari Reuters, angka tersebut lebih dari dua kali lipat kasus influenza yang tercatat dalam setahun menurut organisasi kesehatan dunia WHO.
Hampir seperempat kematian terjadi di Amerika Serikat, yakni sekitar 129.000 kasus. Jumlah kasus positif terbanyak ada di Amerika Latin, terutama Brazil dengan 1,5 juta kasus.
Di Asia, India menjadi salah satu episentrum baru dengan lebih dari 625.000 kasus positif.
Awas! Virus Corona Dapat Bertahan Lebih Lama di Tubuh Anak
Di beberapa negara dengan kemampuan tes yang terbatas, jumlah kasus mencerminkan sebagian kecil dari total infeksi. Para pakar mengingatkan bahwa data resmi mungkin tidak menjelaskan kondisi sebenarnya, karena banyak kasus yang tidak terlaporkan.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun memperbarui catatannya terkait kronologi awal krisis Covid-19. Mereka menyebut mendapatkan informasi mengenai virus ini dari kantornya yang berada di China, bukan oleh Pemerintah China sendiri.
Pada 9 April lalu, WHO menerbitkan rentang waktu awal wabah untuk menjawab kritik atas respons terhadap penanganan corona. Dalam kronologi itu, WHO hanya mengatakan bahwa Komisi Kesehatan Kota Wuhan di Provinsi Hubei pada 31 Desember 2019 melaporkan kasus pneumonia. Tetapi, tidak disebutkan secara spesifik dari mana informasi itu berasal.
Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, pada konferensi pers 20 April lalu mengatakan laporan pertama kasus virus itu datang dari China, tanpa menyebutkan secara rinci apakah laporan tersebut dikirim dari otoritas China atau sumber lain.
Cara Melupakan Mantan Sesuai Zodiak Anda, Mau Coba?
Namun, kronologi baru yang diterbitkan pada pekan ini dengan versi yang lebih rinci dari berbagai peristiwa.
Melansir dari MedicalXpress dan detikcom, Senin (6/9/2020), kantor WHO di China pada 31 Desember disebut yang memberitahukan titik kontak regionalnya mengenai kasus ‘pneumonia virus’ itu.
Pada hari yang sama, layanan informasi epidemi WHO menerima laporan lain dari jaringan pengawasan epidemiologi internasional Promed, yang berbasis di Amerika Serikat. Laporan itu berisi tentang kasus pneumonia yang sama, dari penyebab yang belum diketahui di Wuhan.
Setelah itu, WHO meminta pihak berwenang China pada 1 dan 2 Januari untuk menginformasikan kasus-kasus ini. Tetapi, informasi tersebut baru disampaikan pada 3 Januari.
Direktur Kedaruratan WHO, Michael Ryan, mengatakan pada konferensi pers bahwa setiap negara memiliki waktu 24 jam-48 jam untuk memverifikasi suatu peristiwa dan melaporkannya. Ryan menyebut otoritas China memang segera menghubungi WHO setelah diminta untuk memverifikasi laporan.
WHO pun dinilai gagal dalam menangani pandemi virus corona oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Dia menganggap WHO terlalu dekat dengan China, hingga akhirnya menyetop bantuan dari AS untuk organisasi dunia tersebut.
JEDA.ID — Berikut ini terdapat daftar lokasi pembantaian yang melibatkan Partai Komunis Indonesia atau PKI…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat deretan wisata di dekat atau sekitar Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah,…
JEDA.ID — Masa pensiun kerap menjadi momok bagi sebagian orang lantaran sudah tidak adanya penghasilan…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat spesifikasi lengkap dari Sirkuit Mandalika di Lombok yang sempat mencuri perhatian…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat potret ganteng seorang polisi di Instagram bernama Ega Prayudi, yang merupakan…
JEDA.ID — Apa bunyi bacaan doa dan zikir agar cepat mendapatkan pekerjaan yang diinginkan menurut…