JEDA.ID – Meskipun bersaing ketat dengan layanan serupa seperti Youtube Music, Apple Music, atau Deezer, Spotify masih menjadi layanan streaming musik terkemuka.
Menurut riset Counterpoint, pangsa pasar global Spotify pada 2019 mencapai 35 persen, sementara Apple Music 9 persen, disusul Amazon dengan pangsa pasar 15 persen, Tencent Music 11 persen, sedangkan YouTube Music berpangsa 6 persen.
Versi layanan berbayar (Spotify Premium) menawarkan serangkaian fitur tambahan seperti bebas iklan, dan kemampuan memainkan musik luring (offline).
Apakah Anda termasuk yang ikut berlangganan berbayar Spotify? Berikut beberapa kiat yang bisa Anda lakukan untuk mendapatkan manfaat optimal dari langganan premium tersebut seperti dilansir Bisnis.com, Jumat (10/7/2020).
Intip Kepribadian Berdasarkan Masker yang Anda Gunakan
Salah satu manfaat terpenting yang bisa didapatkan dari langganan premium adalah akses ke kualitas streaming yang lebih baik. Secara default, aplikasi Spotify akan menyesuaikan kualitas streaming dengan koneksi Internet.
Namun, bila Anda menggunakan jaringan internet yang kualitasnya terjamin, Anda mungkin ingin mengatur agar Spotify selalu memutar lagu dengan kualitas suara terbaik (very high quality).
Kualitas suara terbaik ini setara dengan musik digital 320 kbps. Sebaliknya, bila Anda berada di jaringan internet yang buruk atau kurang stabil, Anda mungkin ingin menyetel kualitas musik ke mutu yang lebih rendah (96 kbps, atau bahkan 24 kbps).
Perlu diingat bahwa pengaturan ini hanya bisa dilakukan pada aplikasi ponsel dan aplikasi desktop. Bila Anda mendengarkan Spotify lewat aplikasi web, kualitas musik tidak bisa diubah. Pelanggan gratisan akan mendapatkan musik AAC 128 kbps, sedangkan pelanggan premium bisa menikmati kualitas 256 kbps.
Langganan Spotify berbayar memungkinkan Anda untuk bisa memutar lagu tanpa harus terhubung ke internet. Anda bisa mengunduh lagu-lagu yang Anda pilih terlebih dahulu (aplikasi desktop dan ponsel).
Pada aplikasi desktop, tidak ada opsi untuk kualitas lagu yang diunduh, karena lagu akan disimpan dalam kualitas maksimum. Untuk aplikasi ponsel, tersedia pilihan untuk mengunduh lagu dengan kualitas normal (96 kbps), tinggi (160 kbps), atau sangat tinggi (320 kbps).
Opsi kualitas buat ponsel ini diberikan karena kapasitas penyimpanan data ponsel biasanya lebih terbatas dibandingkan dengan komputer pribadi.
Alternatif lain adalah memutar koleksi lagu lokal. Pengguna Spotify Premium dapat memutar berkas musik yang tersimpan di komputernya. Di pengaturan Spotify, Anda tinggal menentukan folder tempat berkas musik tersimpan.
Spotify mendukung format MP3, MP4P, MP4. Bila berkas lagu Anda disimpan dalam format lain, Spotify akan berusaha mencarikan lagu yang sama dari katalog musiknya. Lagu tersebut belum tentu sama persis dengan lagu yang tersimpan di komputer Anda.
Fitur impor berkas musik ini tidak tersedia untuk Spotify versi ponsel. Namun, Anda bisa mengakalinya menggunakan Spotify desktop. Caranya, buat daftar lagu (playlist) di aplikasi desktop yang berisi lagu-lagu lokal.
Daftar lagu ini akan otomatis tersinkronisasi ke aplikasi ponsel. Pilih opsi pengunduhan di sana. Agar pengunduhan lagu di ponsel bisa berjalan, baik ponsel maupun komputer harus terhubung ke jaringan Wi-Fi yang sama.
Pangsa pasar musik streaming di pasar global terus bertumbuh. Pada 2019, Counterpoint Technology Market Research mengungkapkan pertumbuhan mencapai 32% secara tahunan (year-on-year/y-o-y) menjadi 350 juta pelanggan.
Abhilash Kumar, Analis Riset dari Counterpoint Technology Market Research, mengungkapkan peningkatan tersebut didorong oleh beberapa faktor. Yakni, ketersediaan konten eksklusif seperti podcast, konten dari sumber asli yang menarik orang ke platform yang pada akhirnya menjadikan mereka sebagai subscriber.
Tak hanya itu, dia menilai kegiatan promosi seperti pemotongan harga langganan di pasar negara berkembang, penawaran paket bundel bersama perusahaan operator telekomunikasi juga mendorong ke pertumbuhan.
“Kami berharap bahwa langganan streaming musik online tumbuh lebih dari 25% y-o-y hingga melebihi 450 juta langganan pada akhir 2020,” katanya dalam keterangan resminya, dikutip Bisnis, Senin (6/7/2020).
Kumar menambahkan langganan berbayar tumbuh 32% y-o-y pada 2019 dibandingkan pertumbuhan yang hanya 23% y-o-y pada tahun sebelumnya pada jumlah pelanggan aktif bulanan (monthly active user/MAU).
Hal tersebut, lanjutnya, menunjukkan bahwa mereka siap untuk membayar streaming musik untuk pengalaman yang bebas repot. Meskipun, hal tersebut tidak sepenuhnya didorong oleh pengguna. Menurutnya, platform streaming musik mengikuti pendekatan dua langkah untuk mendapatkan pelanggan.
Dari hasil riset mereka yang dipublikasikan pada April 2020, menunjukkan bahwa sepanjang 2019 Spotify masih memuncaki pangsa pasar streaming musik dengan meraih porsi 31% dari total pendapatan dan porsi 35% dari total langganan berbayar.
Posisi kedua yang menguasasi pasar adalah Apple Music dengan porsi 24% dari total pendapatan dan porsi 19% dari total langganan berbayar. Hanya saja, karena Apple fokus pada segmen layanannya yang meliputi Apple Music, basis pelanggannya (subscription) melonjak hingga 36% secara y-o-y pada 2019. Sementara, subscription Amazon Music mencapai porsi 15% pada 2019 dibandingkan dengan 10% pada 2018.
“Spotify mempertahankan posisi teratasnya dengan bantuan kegiatan promosi seperti Premium Spotify gratis selama tiga bulan, pemotongan harga, kampanye khusus seperti Spotify dan fokus pada konten eksklusif,” ujarnya.
Dia menambahkan raksasa teknologi seperti Amazon, Apple, Google telah mulai berfokus pada streaming musik dan memiliki uang tunai yang cukup untuk membantu persaingan yang ketat dengan Spotify. Apple Music membuat peningkatan dalam aplikasinya seperti pengenalan mode malam, daftar putar yang dikuratori untuk menargetkan grup, dll. Demikian pula, Amazon Music memiliki telah mencoba musik lossless dan menciptakan ceruknya sendiri di mana ia bersaing dengan Tidal.
Hanya, Kumar menilai meskipun pemain global sangat mendorong platform streaming musik mereka, pemain regional berdiri kuat di wilayah masing-masing, terutama karena paparan regional dan fokus tinggi pada konten lokal.
Kana terus menjadi pemain No. 1 di pasar India, Yandex Music memimpin di Rusia, Anghami memimpin pasar Arab, dan Tencent Music Group memimpin pasar Cina dengan bantuan aplikasi QQ Music, Kugou dan Kuwo.
Kumar mengungkapkan bahwa baik pemain regional maupun global banyak berfokus pada pembuatan konten eksklusif. Perusahaan podcast yang sedang mencari dan membuat saluran sendiri semuanya sedang dikerjakan. Sering kali konten eksklusif yang mendorong pertumbuhan berlangganan berbayar.
Menurutnya, lebih dari 80% pendapatan streaming musik berasal dari langganan berbayar. Sisanya berasal dari iklan dan kemitraan dengan merek dan perusahaan telekomunikasi. Di sana, peningkatan langganan berbayar sangat penting untuk platform streaming musik.
Awal akhir Februari, Spotify melihat efek negatif dari wabah Covid-19 karena ada penurunan yang signifikan dalam DAU dan konsumsi di Spanyol dan Italia yang sangat terpengaruh. Namun, pasar telah mulai pulih di pasar-pasar ini selama minggu terakhir bulan Maret.
Ketika orang-orang terus tinggal di rumah, penggunaan mobil, perangkat yang dapat dipakai, dan platform web telah menurun, tetapi kesenjangan ini dipenuhi dengan peningkatan daya tarik pada TV pintar dan konsol game yang naik lebih dari 50%.
“Ada pergeseran dalam pola dari mendengarkan saat pulang pergi ke mendengarkan di rumah. Podcast yang berkaitan dengan kesehatan dan meditasi telah menunjukkan peningkatan,” tulisnya.
Dia menambahkan model freemium Spotify telah terbukti berhasil di masa pandemi dibandingkan dengan model premium Apple Music dan Amazon Music. Apple sangat menyadari fakta ini dan ini adalah salah satu alasan ia telah memberikan uji coba gratis 6 bulan kepada orang-orang di 52 pasar baru yang baru saja dimasuki.
Kumar menilai memasuki pasar India telah menjadi langkah yang baik untuk Spotify. Pasalnya, masih ada banyak ruang untuk bersinar di pasar India karena data 4G yang murah dan sekitar setengah miliar smartphone yang mampu menginstal aplikasi.
Pada tahun 2020, lanjutnya, Spotify akan fokus pada peningkatan porsi pangsa pasar di negara lain. Di webcast, Spotify menegaskan bahwa ia melihat Rusia dan Korea Selatan memiliki potensi yang baik. Di sana akan bersaing dengan raksasa regional seperti Yandex Music di Rusia dan Melon di Korea Selatan.
JEDA.ID — Berikut ini terdapat daftar lokasi pembantaian yang melibatkan Partai Komunis Indonesia atau PKI…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat deretan wisata di dekat atau sekitar Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah,…
JEDA.ID — Masa pensiun kerap menjadi momok bagi sebagian orang lantaran sudah tidak adanya penghasilan…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat spesifikasi lengkap dari Sirkuit Mandalika di Lombok yang sempat mencuri perhatian…
JEDA.ID — Berikut ini terdapat potret ganteng seorang polisi di Instagram bernama Ega Prayudi, yang merupakan…
JEDA.ID — Apa bunyi bacaan doa dan zikir agar cepat mendapatkan pekerjaan yang diinginkan menurut…